Salah satu pertanyaan yang paling banyak masuk, "Mas Ruby, mendingan jadi generalis atau jadi spesialis?" Kita jawab dalam episode ini. Halo teman-teman, perkenalkan, nama gue Ruby atau di Instagram lebih dikenal dengan @fellexandro. Aku adalah pengusaha, content creator, dan juga podcaster. Mungkin teman-teman pernah dengar Thirty Days of Lunch. Dalam perjalanan karier gue, gue sudah mencoba 9 hal yang berbeda melalui berbagai proses untuk menemukan ikigai. Di dalam video gue ini, di YouTube, gue banyak berbagi tentang productivity, karier, bisnis, dan juga keuangan. Semoga bermanfaat buat teman-teman. Kita mulai, yuk! Generalis atau spesialis? Lo mesti pilih yang mana? Jawaban cepat gue adalah tergantung. Rese, ya? Tapi emang benar, teman-teman. Karena tergantung sama musim lo gimana dalam hidup. Tergantung dengan gimana kondisi keuangan lo sekarang. Tergantung dengan apa values yang lo pegang. Banyak banget tergantungnya. Tapi gue bahas dari yang pertama dulu yang paling penting. Lo mesti memahami lo lagi di season mana dalam hidup lo. Kalau sekarang lo ada di umur 20-an awal, ketika masih baru aja lulus kuliah, Menurut gue umur 20-an adalah season-nya lo atau musimnya lo untuk mengeksplorasi. Artinya apa? Lo mencoba hal-hal yang paling berisiko ya disaat-saat seperti ini. Lo mau ngambil gap year setahun jalan-jalan ke luar negeri sambil backpacking, crowd surfing, go ahead. Lo mau memulai sebuah bisnis dari garasi rumah, ya, dari apartemen kecil lo, dari kos-kosan lo, bareng sama temen-temen lo, go ahead. Lo mau untuk mencoba menjadi YouTuber dengan bikin konten sampai segitu banyak setiap tahunnya, go ahead. Kenapa? Karena di musim inilah satu-satunya musim yang lo punya risiko paling kecil. Dalam artian apa? Lo nggak punya tanggungan banyak. Lo nggak punya anak yang mesti lo kasih makan. Lo nggak punya istri yang mesti lo hidupi. Lo nggak punya keluarga yang mesti lo jaga dan lo rawat. Yang lo tanggung jawab ya cuma lo sendiri. Dan itu jauh lebih gampang untuk kita manage, teman-teman. Terakhir, belum ada gengsi yang ikut kita. Belum ada tabungan senilai berapa miliar yang akan bikin lo, "Aduh, gue kalo gagal gimana, ya?" Belum ada gelar yang akan bikin lo ngerasa kayak aduh, gue kalo gagal berasa kayak orang gagal banget. Jadi teman-teman, Generalis itu penting banget untuk kita lewatin di fase atau di musim kita lagi eksplorasi. Karena dengan kita menjadi generalis, dalam artian karier, dalam artian mencoba hal-hal berbeda, kita jadi terekspos sama begitu banyak hal. Kalau kita nggak pernah mencoba, kita nggak pernah tahu yang mana yang paling cocok untuk kita jadikan spesialisanya kita. Paham ya, teman-teman? Kasarnya gini aja, contoh nih, misalnya, let's say lo orang Medan, gitu. Kalau gue bilang sama lo sekarang Pallubasa, kalau lo belum pernah makan, lo tahu nggak rasanya? Ya lo nggak tahu. Lo cuma bisa meraba-raba. Bahkan ketika lo baca review pun, pallubasa Makassar rasanya seperti begini, tetep nggak kebayang, kan? Karena lo harus ngerasain, lo harus cicip. Begitu juga teman-teman ketika ngomongin karier. Dengan lo mencicipi begitu banyak hal, barulah lo bisa tahu, "Oh, ini kayaknya gue banget, deh. Ini waktu gue kerjain nih ya, gue ngerasa happy, gue ngerasa fulfilled. Ini, ketika gue ngerjain, ck, kayaknya biasa-biasa aja deh. kayaknya gue nggak... gue nggak happy happy banget, deh. Ini kalau gue ngerjain, Ya Allah... gue pengen, kalau bisa, cepet-cepet waktu berlalu karena gue nggak pengen banget ngerjain ini." Nah, kalau lo nggak pernah ngerasain, lo nggak bisa punya ukuran-ukuran ini. Jadi, saran gue, kalau lo di usia 20-an, cobalah untuk menjadi generalis dulu supaya lo punya ensiklopedi yang lengkap. Ketika memutuskan untuk menjadi spesialis, itu punya probability yang besar untuk menjadi ikigai lo atau menjadi passion lo untuk lo kerjakan sampai waktu yang lama. Pertanyaan berikutnya sekarang, "kalau gue udah tahu gue mau ngerjain sesuatu, gue mau ngerjain A untuk jadi spesialisasi gue, apakah gue berhenti di sana, Mas?" No, no, no, definitely not. Setelah lo go all in dalam satu hal sampai lo jago banget di situ Baru lo mulai consider untuk stop. Kalau lo belum menjadi yang terbaik atau menjadi salah satu yang terbaik, menurut gue belum saatnya. Artinya apa? Dalam hidup seringkali kita akan lebih baik dan lebih cepat dikenal kalau kita punya satu spesialisasi. Nah, ketika spesialisasi itu udah kita own, udah jadi milik kita, Tugas kita berikutnya apa? Kembali menjadi general, kembali menjadi generalis. Melihat lagi, oke skill gue udah bagus banget di sini gue bisa nambah apalagi, bisa nambah apalagi, bisa nambah apalagi Makanya gue pengen memperkenalkan kepada teman-teman istilah "T Shape People", manusia-manusia yang skill-nya huruf T. Artinya apa? Dia dalam dalam satu hal, tapi dia juga cukup luas punya pemahaman yang cukup lebar dengan beberapa hal-hal lain. Contohnya, kalau sekarang lo menyebut diri lo gue adalah orang marketing Spesialisasi lo apa? Performance marketing? Lo jago banget nulisin ads yang bisa convert, click-to-rate-nya bagus? Atau lo jago banget di social media marketing? Lo bagus banget bikin konten yang secara organik dapat engagement yang bagus dan ujung-ujungnya bisa lead to sale? Atau di marketing yang lain, atau lo jagonya di branding. Nah, itu kan beda-beda. Turunannya beda-beda. Orang yang huruf T, T Shape People, dia akan punya satu spesialisasi yang dalam. Misal, dia jago soal performance marketing tadi, jago soal ads, tapi juga tahu sedikit soal branding, sehingga ketika dia bikin ads-nya, dia punya taste sehingga tampilannya menarik. Dia juga punya ilmu sedikit soal bikin konten social media yang bagus sehingga dia tahu, oh, kira-kira video kayak gimana yang works. Dia juga tahu begitu banyak hal lain sehingga membentuk seperti huruf T. Nah, ketika udah di T, itu juga nggak berhenti, teman-teman. Gue sangat menyarankan teman-teman untuk grow menjadi "M Shape People. M Shape People apa? Dia punya multiple specialties sehingga membentuk seperti huruf M. Nah, teman-teman, untuk menjawab generalis atau spesialis ini gue berharap dari video ini bisa ngebantu lo. Kalau lo merasa video ini bermanfaat, please share it untuk teman-teman lo. Semoga ini juga bisa membantu membuka pikiran mereka. Semoga nggak terlalu lama lagi galau. And if you really like it, feel free to like this video dan subscribe juga. Gue akan tayangkan satu video setiap minggunya untuk membantu mencerahkan pemikiran lo dan mengurai kegalauan lo soal karier, productivity, keuangan, dan bisnis. See you in the next episode.
Comments
Post a Comment