Banyak yang tanya sama gue, "mas Ruby, ada nggak sih cara pasti untuk jadi kaya?" Well... kalau ada yang tau cara pastinya mungkin miliuner udah banyak banget kali ya. Gue nggak bisa bilang cara pasti, tapi gue bisa bilang ada tiga habit yang menurut gue terlihat di semua orang kaya. dan gue alami sendiri di circle sekeliling gue. Hai! Buat yang belum kenal nama gue Ruby atau yang biasa dikenal @fellexandro di Instagram. Gue banyak sharing tentang tips keuangan, karier, productivity, dan bisnis. Kita langsung mulai aja. Apa sih tiga habit yang ngaruh banget dan terbukti secara scientific menambah probabilitas orang untuk kaya. Yang pertama gue mengangkat sebuah riset yang disebut dengan Marshmallow Studies. Jadi gini teman-teman Di dalam sebuah riset, beberapa anak-anak dipantau dari umur mereka muda sampai umur 40. Anak-anak yang punya penghasilan lebih adalah mereka yang mampu menahan kenikmatan sesaat. Tes marshmallow-nya di mana? Mereka ditaruh di sebuah ruangan anak-anak ini kemudian diberi instruksi yang simpel banget. "Lo boleh makan marshmallow ini sekarang atau kalau lo tunggu beberapa menit lagi gue akan balik dan kasih loe dua marshmallow." Nah sesimpel itu teman-teman. Lalu ditarik garis ke 20-30 tahun setelahnya ternyata anak-anak ini kelihatan membentuk dua jalur yang berbeda. Anak-anak yang jago untuk menahan diri, menahan kesenangan sesaat, mereka cenderung punya penghasilan yang lebih tinggi dan bahkan nggak sedikit dari mereka yang menjadi kaya. Berikutnya, orang-orangnya, anak-anak tadi yang nggak bisa menahan kesenangan sesaatnya yang harus makan marshmallow-nya saat itu juga kecenderungannya mereka punya pendapatan yang jauh lebih rendah dan lebih sedikit dari mereka yang menjadi orang kaya. Makannya teman-teman gue nggak kaget ketika mendengar cerita Raditya Dika Ini gue senang banget. Tadinya gue nggak begitu kenal orang ini ternyata sekarang teman-teman di usia dia 35 tahun dia udah mengumpulkan cukup dana pensiun untuk dia hidup. Luar biasa nggak? Tapi yang mungkin lo belum tahu adalah dia termasuk salah satu orang yang berhasil melewati marshmallow test tadi. Ketika dia di umur 20-an, lalu dia mulai sukses bukunya berhasil, beberapa diangkat menjadi film, kemudian menjadi stand-up comedian, mulai punya penghasilan yang bagus. Ada momen sebenarnya dia bisa beli sports car. Dia tahan niatnya. Dia berpikir dan berhitung, "eh, kalau gue nggak beli sports car ini sekarang, well gue beli mobil juga sih, tapi mungkin gak perlu sampai semewah ini. Gue bisa lebih cepat mendapatkan dana pensiun. Pahami bahwa di setiap penghasilan kita hari ini itu ada titipan dari diri kita di masa depan. Diri kita di masa tua. Ada titipan untuk di saat-saat musim hidup yang tidak bisa ditebak seperti pandemi sekarang. Dan ada titipan dari teman-teman kita saudara-saudara kita yang kurang mampu. Jadi teman-teman, ketika lo punya penghasilan hari ini dapat 20 juta itu bukan buat dipakai semua hari ini. Itu dipakai untuk mempersiapkan masa depan, dipakai untuk mempersiapkan saat-saat sulit, dipakai juga untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. Sadari bahwa kesenangan jangka panjang di masa depan, lebih berharga daripada kesenangan sesaat di masa ini. Sekarang, habit kedua gue pengen mengajak teman-teman untuk membiasakan diri riset sebelum nyinyir, ya. Coba pikir berapa banyak di antara kita yang seringkali ketika melihat teman kita, saudara kita, atau influencer di Instagram berpakaian sesuatu yang mewah, punya sneakers yang mewah, atau mungkin punya gadget yang bagus, kita langsung bilang, "hmm... boros banget ini orang hemat dong cuy!" Gue pengen mengingatkan teman-teman untuk riset dulu sebelum nyinyir itu akan membawa kita kepada habit yang berikutnya. Gue mengambil case study seperti ini, teman-teman. Anggap lo punya kesempatan untuk membeli sebuah handphone. Akhirnya nih ya, teman-teman pilihannya datang kepada lo membeli Oppo yang nilainya 10 jutaan atau lo beli sebuah iPhone yang nilainya let's say 18-20 jutaan anggap lah 20 juta, ya. Kenapa gue pakai iPhone? Karena barusan rilis iPhone 12 ya. Tapi ini kasusnya pakai iPhone 11. Kita cek angka hari ini, Oppo Find X harganya Rp10.000.000. Harga iPhone 11 Pro Rp19.500.000. Secara sekilas, ke-nyinyir-an kita akan bilang Seringkali teman-teman ada faktor-faktor di belakangnya yang kita nggak tahu. Saya ingin ajak teman-teman untuk berpikir bukan dari harga barangnya tapi value barang tersebut sesuai dengan umurnya. Pengalaman saya nih, teman-teman kalau pakai brand yang sorry nih ya buat teman-teman yang pakai Oppo karena dari pengalaman sendiri rata-rata dua tahun saya udah butuh untuk upgrade. Sementara kalau saya pakai iPhone, saya butuh 3-4 tahun dan masih aman sebenarnya. Bahkan, iPhone 11 Pro saya yang terakhir sebelum saya upgrade ke iPhone 11, HP terakhir saya adalah iPhone 6. Jadi HP saya empat generasi, teman-teman. Baru saya upgrade. Artinya apa? Kalau kita hitung cost per use, Handphone Oppo 10 juta tapi awet dua tahun Berapa biaya kita pakai Oppo per tahun? Lima juta Sebaliknya, si iPhone tadi Rp19.500.000 bisa dipakai empat tahun. Kalau dibagi menjadi biaya per tahun atau cost per use per tahun Rp4.875.000. Hampir sama tapi teman-teman bisa lihat nggak? Bahkan ini bisa jadi sedikit lebih murah karena umurnya lebih panjang. Lebih dalam lagi, teman-teman yang gue ingin kenalkan adalah ketika kita membeli suatu barang, bukan hanya cost per use yang kita hitung tapi kita juga hitung Return on Investment. Yang mungkin lo nggak tahu adalah kalau dia pakai Oppo, mungkin kualitas foto yang dihasilkan, kualitas video yang dihasilkan, kualitas konten yang dihasilkan biasa-biasa aja. Tapi kalau dia pakai iPhone, kualitas foto dan video dihasilkan, bisa digunakan untuk pekerjaan sampingan dia sebagai influencer. Teman-teman, kita bikin hitungan bego ya. Kalau lo sekarang adalah influencer, dengan follower 20.000 satu post Instagram loe berharga satu juta itu masuk akal banget. Banyak brand yang bersedia membayar satu post Instagram dengan harga satu juta. Kalau dalam sebulan dari 30 hari dia post 10x aja berarti dengan harga satu post satu juga dalam sebulan dia bisa dapat 10 juta. Kalau dikalikan satu tahun, jadi berapa teman-teman? 120 juta. Kalau dikalikan umur dia empat tahun berarti dalam empat tahun, handphone ini menghasilkan untuk influencer tadi berapa? 480 juta. Makannya jangan kaget kalau melihat content creator, setiap ada gadget baru mereka upgrade karena itu membantu menghasilkan uang buat mereka. Yang jadi masalah adalah lo semua yang nyinyir ikutan beli gak dipakai buat apa-apa. Jadi habit yang ingin aku kenalkan di sini adalah hitung apakah cost per use atau cost per year masuk akal. Bisa jadi dengan beli barang yang lebih mahal, biaya pakainya lebih murah. Yang kedua biasakan untuk invest di aset yang produktif bukan cuma aset yang konsumtif. Apa saja aset yang konsumtif? Beli handphone bagus, beli gadget, beli mobil tapi nggak menghasilkan (uang). Cuma sekadar punya dan dipakai untuk bergaya aja. Banyak orang di luar sana yang investasi jam tangan. Kelihatannya boros tapi ternyata teman-teman jam tangan yang dia beli karena tipe khusus, vintage, banyak dicari, dan langka harga yang dia beli sekarang 2-3 tahun kemudian bisa dijual lagi dengan harga yang sudah naik. Jadi teman-teman, tahan lidah Anda dulu sebelum nyinyir. Pastikan kita tahu alasan di belakangnya. Riset dulu dan yang terakhir, punya habit ini. Habit ketiga saya pengen ngajak teman-teman untuk berpikir "Berapa lama dan berapa banyak investasi yang kita butuhkan setiap bulan kalau kita mau mendapatkan satu miliar rupiah? Kalau kita punya uang satu juga lalu setiap bulan kita biasa setor satu juta dengan asumsi kita investasikan di instrumen yang basic aja nggak terlalu heboh ya. Bunga sekitar 6% per tahun kita butuh 30 tahun supaya satu juta kita menjadi satu miliar. Nah sebaliknya teman-teman mungkin lo ada yang bilang, "tapi gue pengen lebih cepet Rub." Bisa Pilihannya Kalau loe mau lebih cepat, ya setoran per bulan harus diperbesar. Gue udah bikin perhitungannya juga. Dengan return yang sama, 6,3% per tahun, dengan saldo awal satu juta teman-teman bisa mendapatkan 1 M dalam waktu 20 tahun dengan invest dua juta setiap bulan. Mau lebih cepat lagi? Bisa Gimana caranya dalam waktu 10 tahun? Teman-teman, invest satu juta di awal lalu lima juta setiap bulannya selama 10 tahun ke depan dengan return yang standard banget menurut gue sangat reasonable, 6,3% per tahun. Teman-teman bisa mengecek 6,3% ini dari mana? Dari berbagai macam obligasi negara yang sudah rilis sekarang Kalau mau nanti gue buka rahasianya bikin video YouTube lain, tulis aja di kolom komentar. dari Reksandana Pasar Uang bikin video YouTube lain, tulis aja di kolom komentar. dari Reksandana Pasar Uang kemudian beberapa instrumen lainnya. Jadi teman-teman habit terakhir yang aku ingin bagikan adalah jangan kita tergoda melulu untuk cara cepat untuk menjadi kaya. Sepuluh tahun reasonable nggak untuk mendapat 1 M? Reasonable Lebih baik kita mengerjar return yang konsisten setiap tahun daripada sibuk mengejar return yang luar biasa berapa ratus persen tapi cuma sekali. Nggak bisa konsisten. Bahkan yang biasa sering terjadi adalah ketika kita sibuk untuk mencari return yang 'wah' yang besar malah kita jadi gampang kena tipu. Gue ingin memperkenalkan teman-teman kepada keajaiban dunia nomor 8 namanya adalah compound interest atau bunga berbunga. Seringkali yang menjadi patokan kaya adalah miliuner. Lo pernah nanya gak untuk menjadi miluner dalam ukuran Amerika loe butuh duit berapa dan berapa lama untuk invest? dengan perhitungan interest atau bunga yang standard yakni 7% per tahun ternyata untuk menjadi miliuner kita cukup invest 2.000 dolar atau setara dengan 30 juta setiap tahun tapi butuh waktu lima puluh tahun untuk jadi miliuner. Kalau teman-teman mau lebih cepat bisa ambil ekstremnya misalnya lo cuma punya waktu 15 tahun sekarang umur lo 20-35 udah ingin jadi miliuner berapa banyak yang perlu diinvestasikan dengan bunga 7% per tahun supaya jadi 1 juta dolar? Lo perlu invest 33,800 dolar per tahun. Kurang lebih sekitar 500 juta per tahun. Kalau tadi kita omongin soal miliuner sekarang kita omongin soal ya nggak usah jauh-jauh deh mendapatkan 1 M pertama lo dulu aja. Berapa lama dan masuk akal apa nggak. Jadi teman-teman, kita bisa lihat di sini bahwa habit terakhir yang gue pengen bagikan adalah gak melulu harus mengejar keuntungan beratus-ratus persen tapi cuma satu kali. Kalau kita tarik makin lama kita invest yang berbunga bukan lagi uang pokok kita. Yang berbunga itu lebih banyak adalah bunga kita. Yang akhirnya makin banyak. Jadi ini yang disebut dengan duit kita beranak dan beranak lagi. Tiga habit ini ku berikan kepada teman-teman semua untuk menambah probabilitas teman-teman menjadi kaya. Ingat, tidak ada yang salah dengan kita ingin jadi kaya tapi menurut gue berbahaya kalau kita ingin kaya dengan cara instan. Sedikit perspektif terakhir dari gue banyak juga yang akhirnya bertanya "Mas Rub, jadi investasi itu satu-satunya cara untuk menjadi kaya?" Well... Enggak guys Faktanya adalah kalau kita lihat riset dari The Economist, 16% orang di dunia menjadi miliuner karena diwariskan harta. Enam belas persen Empat puluh tujuh persen orang menjadi miliuner karena memulai bisnis mereka sendiri dan 23% orang menjadi miliuner karena bekerja sebagai profesional. Gue ingin mengingatkan teman-teman semua investasi adalah cara kita untuk menumbuhkembangkan aset kita Tapi untuk hidup dari investasi saja ini udah kayak kerja full time. Teman-teman perlu menghabiskan berapa belas jam per hari, berapa ratus jam per bulan untuk belajar, untuk mendalami, untuk riset bahkan angkanya tadi berapa? 47% orang menjadi miliuner dari bisnis, 23% menjadi miliuner dari bekerja sebagai profesional. Kalau gue personally lebih memilih gue fokus mengerjakan bisnis gue menjadi sumber income gue. Mungkin beberapa teman di sini menjadi profesional, bekerja di kantor, lalu income kita manage dengan baik dengan investasi tadi yang return-nya konsisten dalam jangka waktu panjang. Tinggal kita tunggu waktu, kaya itu akan menjadi sangat possible di tangan kita.
Comments
Post a Comment