Terima kasih sudah baca 2 postingan aku sebelumnya mengenai:
- Alasan kenapa aku ambil sertifikasi AIDA 2
- Apa aja yang dipelajari dari kursus AIDA 2
Sekarang tentang perjalanan yang aku rasakan ketika latihan diving. Semoga mudah dipahami dan tidak bertele-tele ok lanjut ajalah yaa,
1. Static Apnea
Hal pertama kali aku belajar caranya supaya pikiranku bisa tenang dan detak jantungku melambat. PB static ku pertama adalah 2:39 dan saat ini 2:41 yes, masih belum bisa menyentuh 3 menit. It's ok tapi bikin kepikiran juga karenaku pengen bisa dapet 4 menit tanpa deadline dan tanpa target.
Tantangan selanjutnya dari latihan apnea ini adalah gimana caranya memperlambat datangnya kontraksi. Karena kontraksi pertamaku datang pada detik 40. Kontraksi selanjutnya datang pada 1:30 dan ketika kontraksi itu sering sekali datang, semakin panik aku dibuatnya.
Mencoba untuk rileks dengan goyangkan jari, lemaskan pundak, melemaskan pikiran supaya bisa mejamkan mata. Tetap saja bubaaarr. Oklah... Nantiku update lagi perjalanan ini.
2. Duck Dive
Nah ini kunci biar bisa masuk kedalam air, yaitu Duck Dive. Aku udh bisa duck dive tapi di kolam kurang dari 5m dan udah bisa dibilang baguslah.
Tapi muncullah kendala baru ketika duck dive di kolam dalam TDC. Tekanannya tinggi jadi harus pake otot perut biar ada power supaya bisa masuk. Kadang kakiku suka nekuk karna pengen buru-buru nendang klo finsnya udh masuk semua. Sering kali aku suka lupa untuk equalisasi setelah heatstroke karena fokus biar badan gak naik lagi ke atas.
3. Finning
Kalau jalan kaki, kakiku gak kaya manusia umumnya makanya aku sering pake kulot untuk nutupin kakiku. Dan ini jadi masalah pada awalnya. Sekarang aku slalu ingetin diri setiap latihan finning untuk slalu bilang dalam hati, "lurusin kakinya. Lurus. Pake otot paha kiri-kanan. Badan stabil. Tangan diatas kuping. Ambil nafas yg penuh"
4. Depth (Vertical)
Latihan menyelam lurus secara vertikal ke kedalaman tertentu dengan tali sebagai fokus ketika masuk ke dalam air. Latihannya ada kepala diatas dan kepala dibawah.
Sebagai penderita hidung sensitif. Rasanya sakit sekali untuk latihan depth jika tidak dipersiapkan dengan benar-benar aman. Aku tidak bisa tidur pake AC, mandi dengan air hangat, pake nose filter saat perjalanan, dan tidak boleh begadang.
Beberapa catatan untukku:
1. Pre-equalisasinya harus benar dan plong.
2. Equalisasi didalam juga harus bunyi dan bisa sebelum narik tali selanjutnya.
3. Ambil nafas yang banyak biar gak panik jika ngerasa kekurangan oksigen. Haha tapi ini sugesti sih.
4. Frenzel. Nah upayakan untuk equalisasi gak pakai otot perut tapi dengan otot mulut/rahang.
Tips lainnya jika masih kesulitan equalisasi, gerakin rahang sembari nguap goyangin ke kiri-kanan. Banyak bangetlah PR klo belajar depth buat diri ini yg pejuang sinus. Yaudah gpp nanti juga ada waktunya bisa, gak tau kapan juga hahaha.
PB (Personal Best)
Sejauh ini aku sudah latihan belasan kali di kolam dibawah 5 meter dan 3x di kolam TDC 16 meter. Berikut tabel progress latihanku yang santai tapi kadang suka mood untuk mecahin rekor sendiri:
Comments
Post a Comment