Awal mulanya ini berasal dari keinginan kuat ku untuk bisa masuk dan melanjutkan pendidikan di universitas negeri entah mengapa rasanya itu semakin nyatu dalam jiwa ku. Hingga dari mencari cerita-cerita motivasi orang orang yang lulus dari SBMPTN maupun SNMPTN. Hal itu membuat sebuah khayalanan yang dapat memicu perasaan yang bahagia terlebih jika sampai lulus dan melanjutkan studi ku.
Meski aku bukanlah dari kalangan yang 'berada'. Namun rasa
untuk melanjutkan ke univ negeri itu tidak semahal univ swasta. Ditambah motivasi untuk menjadi sebuah kebanggan untuk orang sekitar. Rasanya
seperti terbang tinggi jauh di angkasa. Bebas terbang kesana kemari. Dan berusaha
ingin terbang lebih jauh dan tinggi dari ini.
Tidak hanya latihan, berdoa dan terus bertawakal untuk berusaha menggapainya. Karna tanpa atas Izin Allah, aku tidak akan bisa meraihnya. Paling penting adalah jangan pernah meremehkan doa sekecil apa pun itu. Serius.
Motivasi dan berdoa sudah. Inti yang
paling penting selanjutnya adalah belajar terus berusaha. Tanpa itu ya percuma tidak akan
mampu mendapatkan kesuksessan yang sempurna. Mulai dari mencari buku-buku yang
mudah dibaca dan mudah untuk dipelajari sesuai ujian yang diikuti. Ini sudah menjadi awal yang baik. Bissmillah. Ya allah
izinkan aku untuk melanjutkan studi ku di univ negeri dan sukses kan aku dalam
jalan Mu Ya Allah :’)
Pendaftaran dan tempat ujian pun
sudah aku siapkan. Serta mental diri yang sudah ku persiap kan jauh jauh hari. Tidak
terasa setelah menempuh ujian nasional tingkat SLTA kini aku bertempur lagi
untuk melanjutkan ke universitas. BOEDOET tepat nya SMK N 1 Jakarta tempat
dimana aku menjadi tempat sejarah lulus kah aku dalam SBMPTN dengan program
SAINTEK yang ku pilih ini.
Setelah merasakan ujian itu mungkinkah diri ku akan lulus? semua pertanyaan dan keraguaan atas perjuangan ku
ini sudah cukup kah? Dan banyak sekali pertanyaan pesimis ku disaat hari pengumumman
itu semakin mendekat. Berdoa terus berdoa dan terus berdoa tanpa putus akan
sebuah harapan.
Namun sayang apalah kata, melihat
kalimat “Maaf anda tidak lolos” itu membuat saya merasa sakit. Saya sakit dan
menangis pada saat itu juga. Saya tau kata Maaf itu bukan membuat ku
tenang dan menerimanya namun saya menjadi sakit-sesakitnya. Apa yang salah
dalam jawaban soal ku? Apa aku kurang banyak untuk mengorbankan sesuatu hal
yang menurut ku ini sudah terlalu banyak. Aku tidak tidak habis pikir. Tangisan
ku kini tetap menjadi tangisan yang sangat menyakitkan. Hingga pada akhirnya
aku tenang dan diam.
Pada mulanya tangisan ku ini kembali muncul ketika aku tau
teman ku lulus semua, sedangkan aku tidak. Namun banyak mereka yang diluar sana yang tidak lulus seperti
ku masih bisa tersenyum dan menerima. Bahkan diantara teman ku yang sangat lah
pintar dari ku sama sekali tidak mengikuti tes SBMPTN kali ini. Itu membuat ku sedikit lebih terdiam dan nurut dengan takdir.
Entahlah,
tangisan ku berhenti saat itu. Aku menjadi kembali semangat dan terus bangkit
hingga saat ini. Walau masih terasa sakit itu hingga sekarang, aku masih tetap
berterimakasih kepada Allah yang memberi ku petunjuk dan bimbingan Nya untuk
tetap kuat dan selalu ikhlas akan takdir.
Tidak puas akan hasil itu. Aku mencoba dan mencoba untuk
sekali lagi dalam seleksi yang diadakan dari dalam universitas itu sendiri.
Rasa semangat itu belum juga luntur akan semangat untuk
tetap melanjutkan pendidikan di universitas negeri. Dan dengan rasa percaya diri
dan mampu untuk bertarung lagi. Aku tidak pernah menyerah akan satu ataupun
banyak kegagalan. Mungkin kemarin bukanlah pilihan yang terbaik untuk ku. Namun
kali ini pasti akan menjadi milik ku.
Hari ujian pun berlangsung dimulai. Soal-soal yang ku hadapi
ini tidak sesulit soal SBMPTN. Aku merasa mampu menyelesaikan dengan baik dan
berhati hati dibandingkan yang sebelumnya. Aku merasakan perasaan itu kembali pada ku
untuk menjemput angan ku untuk melanjutkan ke univ negeri.
Dan ketika hasilnya pun tiba. Hari pengumumman itu muncul
aku tidak sesegera untuk melihat hasil nya. Beda dari yang sebelumnya, aku
ingin tenang dan mempersiapkan diri untuk mengetahui hasilnya. Dan saat ini
aku mulai untuk belajar ikhlas dan tenang. Disaat website yang ku klik itu
loading, aku sempat memejamkan mata hingga keluar dengan jelas langsung dalam
hadapan wajah ku. Saat itu pula aku melihat dan membaca pelan. Aku tersenyum
dengan sedikit mata yang sudah mulai berkaca-kaca. Tetap tersenyum dan aku akan
menjadi yang semakin kuat. Kali ini aku tidak lolos kembali dalam seleksi yang
diselenggarakan dari dalam universitasnya.
Mungkin ini juga bukan jalan yang terbaik lagi untuk ku. Proses
perjuangan tidak akan pernah mengkhianati hasil perjuangan itu sendiri. Karna pada
sesungguhnya tidak menerima takdir itu akan menyulitkan diri sendiri,
menyakiti diri sendiri, dan fatal nya adalah membenci seseorang karna
kesuksessannya.
Padahal letak dari semua ini adalah dimana kita bisa yakin
akan kemampuan diri sendiri dan percaya bahwa Tuhan itu Maha Adil dan Maha
Bijaksana. Dia tidak pernah memberikan ujian kepada setiap Hamba Nya di luar
batas kemampuan umat Nya. Allah sayang pada kita dia masih tetap bersama kita
dengan memberikan petunjuk dimana letak hikmah yang sedang terjadi padaku atau bisa jadi kalian.
Dimana letak arti makna dibalik sebuah kesabaran yang kalian rasakan. Dan
dimana arti sebuah pengorbanan tanpa sebuah harapan baik.
Mengharukan tp saya suka ceritanya ,kamu gak cengeng :p
ReplyDeleteHahaha makasih udh komentar :D
ReplyDeletehehe iya sama2 skrg jadinya kuliah dimana eka?
ReplyDeletesemangat ya :)